RSS Feed

Assalamu'alaikum "Sugeng Rawuh" To My Blog "Narti"

Minggu, 12 Juni 2011

Sepuluh Tempat Terindah Mengagumkan Di dunia

ini mungkin tempat-tempat terindah dan terspektakuler yang sangat jarang dilihat sebelumnya.
1.Disuatu Tempat DiPuncak Dunia

2.Cahaya Misterius Di Utara


3.Benteng Chittogarh,India

4.Desa Warna-Warni


5.College the Falayfield


6.Sebuah Kota Diatas Awan

7.Massif De La Chartreuse


8.Rekreasi Di Ujung Dunia

9.Sebuah Kota Di Dalam Gunung


10.Gunung Tungurahua,Ekuador


Sumber : Google.com

Read More......

Wanita Muslimah penghuni Surga

Dari Atho’ bin Abi Rabah, dia berkata, Ibnu Abbas pernah bertanya kepadaku, “Maukah aku perlihatkan kepadamu salah seorang wanita penghuni Surga?” ‘ Tentu,” jawabku. Dia pun berkata, “Wanita berkulit hitam ini pernah datang kepada Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Aku menderita penyakit ayan (epilepsi), dan (ketika kambuh) aku membuka (auratku). Jadi, berdoalah kepada Allah agar aku bisa sembuh.” Beliau lantas bersabda, “Jika engkau mau, engkau bisa bersabar dan engkau berhak mendapatkan Surga. Dan jika engkau mau, aku bisa berdoa kepada Allah agar Dia berkenan menyembuhkanmu.” Wanita itu menjawab, “Aku akan bersabar.” ‘ Tetapi, lanjutnya, (ketika kambuh) aku membuka (auratku). Jadi, berdoalah kepada Allah agar aku tidak membuka (auratku ketika kambuh).” Lalu beliau pun berdoa untuknya.” (HR. Bukhari).
Penjelasan Hadits:

Betapa tingginya kedudukan yang bisa dicapai oleh cobaan yang ada di dalam Hadits ini. Penyakit ayan (epilepsi) diderita oleh wanita muslimah ini, sementara di hadapannya ada Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam yang sedang menawarkan kepadanya untuk berdoa memohonkan kesembuhannya atau menjanjikan Surga untuknya bilamana ia mau bersabar. Kemudian ia lebih suka memilih cobaan dari pada kesembuhan. Bukankah hal ini merupakan sebuah pelipur lara bagi setiap wanita yang menderita suatu penyakit, lalu dia mau bersabar, ridha, dan mengharap pahala dari Allah dengan harapan memperoleh balasan Surga?!

Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam mendoakan wanita itu agar tidak membuka auratnya ketika kambuh. Dan sebenarnya beliau tidak menolak untuk mendoakan kesembuhannya, sementara wanita itu pun tahu bahwa doa beliau pasti dikabulkan. Akan tetapi, dia lebih suka memilih bersabar terhadap penyakitnya dari pada sembuh dari penyakit itu. Setelah mengetahui hal ini bagaimana mungkin seorang wanita merasa tersiksa dengan suatu penyakit atau cobaan lainnya? Tahukah balasan apakah yang menantinya bilamana dia mau bersabar dan rela terhadap cobaan itu?

“Maukah aku perlihatkan kepadamu salah seorang wanita penghuni Surga?” Ungkapan yang keluar dari Abdullah bin Abbas ini mengisyaratkan tiga hal:

Keyakinan bahwa wanita ini adalah salah satu penghuni Surga, karena adanya berita gembira yang disampaikan oleh Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam kepadanya.
Penghormatan kepada wanita itu, dan kekaguman kepada pilihannya. Hal itu tampak jelas pada ajakan yang ditawarkan oleh Ibnu Abbas kepada Atho’ bin Abi Rabah, “Maukah aku perlihatkan kepadamu…”
Respon positif yang langsung diberikan oleh Atho’ dan persetujuannya untuk melihat wanita itu dengan mengatakan, “Tentu” mengisyaratkan pentingnya ajakan yang ditawarkan oleh Ibnu Abbas itu.

Kita tidak melewatkan keinginan kuat untuk menutup aurat yang terdapat di dalam permohonan yang diajukan oleh wanita itu kepada Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam, agar beliau mendoakannya untuk tetap menutup auratnya. Sebab, dia selalu membuka auratnya ketika penyakit epilepsinya kambuh. Artinya, dia lebih memilih didoakan agar dia tetap menutup auratnya ketika penyakitnya kambuh daripada meminta didoakan untuk sembuh dari penyakit itu. Dan ini memberikan pelajaran berharga bagi wanita-wanita masa kini dan putri-putrinya yang suka membuka auratnya secara sadar. Mereka bahwa sangat berlebihan dalam membuka auratnya ketika berdandan. Mereka tidak takut sama sekali terhadap adzab dan siksa Allah.

Padahal Nabi pernah bersabda,

“Wanita-wanita itu tidak akan masuk Surga, dan bahkan tidak akan menemukan aroma Surga. Padahal aromanya bisa ditemukan dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Bandingkan antara wanita-wanita yang tidak mau bersabar terhadap penyakit yang mereka derita dengan wanita yang mau bersabar terhadap penyakit epilepsi yang dideritanya. Akankah mereka tahan terhadap api Neraka Jahannam? Adakah harapan Surga bagi mereka?

Ada satu pelajaran yang tersisa di dalam isyarat yang ditunjukkan oleh Ibnu Abbas ke arah wanita agung ini dengan ucapan, “wanita berkulit hitam ini”. Hal ini mengingatkan kita pada Hadits Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam, yang berbunyi,

“Sesungguhnya Allah tidak memandang bentuk fisik dan harta benda kalian, tetapi Dia memandang hati dan amal perbuatan kalian.” (HR. Muslim)

Dus, jangan terpesona oleh kecantikan wajah dan kemolekan tubuh seorang gadis, bilamana amal perbuatannya tidak shalih. Jangan pernah mengandalkan keindahan fisik seorang wanita, bilamana hatinya tidak ikhlas kepada Allah.

Wanita yang berkulit hitam ini adalah salah satu penghuni Surga. Yaitu Surga yang akan membuatnya berada dalam kondisi fisik yang paling indah. Sedangkan wanita cantik yang suka berbuat maksiat di dunia jika tidak diterima taubatnya oleh Allah, maka Neraka akan membuat wajahnya hangus dan hitam legam.

Itulah beberapa pelajaran berharga yang bisa kita petik dari Hadits Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam tersebut. Yaitu beberapa pelajaran yang bisa membuat wanita muslimah sabar dalam menghadapi setiap cobaan dan menerimanya dengan lapang dada, konsiaten dalam menutup aurat, membekali diri dengan keikhlasan dan amal shalih, serta tidak mengandalkan kecantikan wajah dan kemolekan tubuhnya.

Disalin dari buku “Aku Tersanjung” (Kumpulan Hadits-hadits Pemberdayaan Wanita dari Kitab Shahih Bukhari & Muslim Berikut Penjelasannya), Karya Muhammad Rasyid al-Uwayyid.

SUMBER : http://wimakassar.org/wp/2011/02/26/wanita-penghuni-surga/

Read More......

Kata-kata Mutiara Islami "Cinta"

Kata cinta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih.

Cinta adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:

Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.
Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.

Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil. Seperti sabda Rasulullah saw. hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.


Bagi seorang muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)

Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)

“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)

Kata-kata mutiara tentang cinta.

Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.


Hamka

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Hamka

Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.

Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.

Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)

Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.

Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.

Ali bin Abi Thalib

Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.

A’idh Al-Qorni

Demikianlah beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam yang semoga bisa kita ambil hikmahnya. Semoga Allah memudahkan saya untuk menambah koleksi ini dan memberikan manfaat kepada pembacanya.
Sumber : http://blog.al-habib.info/id/kata-mutiara-islami-tentang-cinta/

Read More......